Jumat, 25 Februari 2011

Komputasi Terdistribusi

Dalam ilmu komputer, komputasi terdistribusi mempelajari penggunaan terkoordinasi dari komputer yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan perangkat lunak yang berbeda dengan sistem terpusat.

Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponen-komponennya.

Tujuan lain yang ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.

Salah satu masalah yang dihadapi dalam usaha menyatukan sumber daya yang terpisah ini antara lain adalah skalabilitas, dapat atau tidaknya sistem tersebut dikembangkan lebih jauh untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih banyak.

Banyak arsitektur perangkat lunak dan keras yang bervariasi yang digunakan untuk komputasi terdistribusi. Pada tingkat yang lebih rendah, penghubungan beberapa CPU dengan menggunakan jaringan sangat dibutuhkan. Pada tingkat yang lebih tinggi menghubungkan proses yang berjalan dalam CPU tersebut dengan sistem komunikasi juga dibutuhkan.

Arsitektur umum yang memungkinkan sistem terdistribusi antara lain:

Klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server.

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.

Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.

P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.

Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.

Aplikasi P2P yang sebenarnya memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk mengembangkan perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung tikar. P2P yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan stabil adalah teknologi yang "mengganggu".

Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara pengguna.

Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit.

Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, pada saat dituntut oleh para pekerja industri musik, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia. Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peer-to-peer ini digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak perusahaan juga.

Penggunaan istilah P2P digunakan luas dan seringkali disalah gunakan. Perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil saling mengaku menjadi “spesialis” dan perusahaan lainnya mencoba untuk menghasilkan uang dengan mengaku menggunakan teknologi P2P selama perusahaannya menggunakan komunikasi langsung antar pengguna atau antar “ujung”. Dalam hal ini istilah P2P benar-benar disalah gunakan.

Keuntungan

Desentralisasi jaringan P2P memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan dengan jaringan klien-server tradisional. Jaringan P2P menyeimbangkan diri secara terus menerus tanpa menambah waktu pencarian alamat panggilan dan tanpa harus menggunakan suatu sumber-sumber terpusat. Mereka memanfaatkan mesin –mesin perangkat yang digunakan pengguna-akhir (end users) karena sumber-sumber ini selalu berjalan ke arah proporsi tujuan jaringan. Setiap penambahan ujung baru pada jaringan menambah potensi lebih pemrosesan yang lebih kuat dan bandwith yang lebih besar untuk jaringan tersebut. Ditambah lagi, karena sumber-sumbernya terdesentralisasi, generasi kedua (2G) dari jaringan P2P telah berhasil secara virtual mengeliminasi seluruh biaya yang berhubungan dengan infrastruktur terpusat yang besar.

Kesulitan

Pada penerapan teknologi telephony P2P dimana Telephony berbasis internet –VoIP (Voice over IP : suara melalui protokol internet) telah ada selama bertahun-tahun namun tidak pernah menyentuh pasar besar karena: • Kualitas yang buruk dari produk-produk yang jelas-jelas menguntungkan dari segi biaya (jauh lebih hemat) dibandingkan dari penggunaan telepon biasa. • Frekuensi keberhasilan panggilan telpon rendah karena terhalang oleh firewall-firewall dan penggunakan NAT (Network Address Translation) atau pencarian jaringan yang dituju, dimana hal ini menyebabkan 50% komputer-komputer rumah gagal terhubung dengan perangkat lunak VoIP tradisional). • Penggunaan dan pemasangan perangkat lunak ini penuh dijejali oleh berbagai hal dan membutuhkan konfigurasi yang tidak mudah dan sedikit kemampuan teknis. Pemusatan aktivitas dapat menyelesaikan beberapa kesulitan ini dengan mengarahkan panggilan melalui firewall-firewall dan NAT yang ada. Namun, bila ada pemusatan maka biaya untuk menjalankan jaringan menjadi naik mendekati jumlah biaya yang dikenakan jaringan telpon yang sudah ada. Sebagai tambahan, biaya ini bertambah secara proporsional sebanding dengan bertambahnya pengguna. Dampaknya perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan jasa ini biasanya mengalokasikan sumberdaya yang sedikit pada servernya untuk satuan pengguna, dimana hal ini secara serius mengurangi kualitas panggilan.

Karakteristik komputasi terdistribusi

Ciri khas dari komputasi terdistribusi adalah heterogenitas dalam berbagai hal seperti perangkat keras, sistem operasi, dan bahasa pemrograman karena tidak mungkin untuk mengembangkan sistem terdistribusi yang homogen secara paksaan, karena secara alamiah sistem komputer terdistribusi tumbuh dari lingkungan yang heterogen. Kata kunci dalam menjembatani perbedaan-perbedaan yang muncul adalah interoperabilitas (interoperability). Ciri lain dari komputasi terdistribusi adalah dimana pemakai tidak perlu menyadari komputer mana yang bekerja untuk melaksanakan tugas komputasi. Ibaratnya, pemakai ingin ini dan mendapat hasil komputasi yang diingkan tanpa memandang oleh siapa pekerjaan itu dikerjakan. Semua alokasi sumber daya dan penanganan kerja dikendalikan oleh sistem operasi. Dicirikan pula menggunakan banyak komputer yang saling terhubung dalam suatu jaringan komputer, untuk melakukan komunikasi proses antar komputer yang bekerja.

Berbagai proyek komputasi terdistribusi telah tumbuh pada dalam tahun-tahun terakhir. Banyak yang basis volunteer, dan melibatkan pengguna-pengguna yang mendonasikan power komputasi yang tidak digunakan untuk bekerja pada masalah komputasi yang menarik. Contoh proyek demikian termasuk proyek Folding@home di Jurusan Kimia universitas Stanford, yang difokuskan pada simulasi protein folding untuk menemukan obat penyakit dan memahami sistem biophysical; World Community Grid, suatu usaha untuk membuat grid komputasi terbesar di dunia untuk menangani proyek penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi kemanusiaan, berjalan dan didanai oleh IBM; SETI@home, difokuskan pada analisis data radio-telescope untuk mendapatkan bukti sinyal cerdas dari angkasa, dikelola oleh Space Sciences Laboratory di University of California, Berkeley; LHC@home, digunakan untuk membantu merancang dan men-tune Large Hadron Collider, dikelola oleh CERN di Geneva; dan distributed.net yang bertitik-berat pada pemecahan berbagai cryptographic cipher.

Suatu proyek komputasi terdistribusi juga sering melibatkan kompetisi dengan sistem terdistribusi lain. Kompetisi ini dapat bertujuan prestige, atau bermaksud membujuk pengguna untuk mendonasikan power pemrosesan ke proyek tertentu. Sebagai contoh, stat races adalah ukuran kerja suatu proyek komputasi terdistribusi, berapa kemampuan komputasi selama sehari atau seminggu. Ini telah menjadi begitu penting dalam praktek, hampir semua proyek komputasi terdistribusi menawarkan analisis statistik online dari kinerja mereka, diupdate setidaknya harian jika tidak real-time.

http://id.wikipedia.org/wiki/Peer-to-peer

http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_terdistribusi

http://www.komputasi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1271412582&1

KOMPUTASI

KOMPUTASI


Penggunaan pertama dari kata "komputer" dicatat pada 1613, mengacu pada seseorang yang melakukan perhitungan, atau perhitungan, dan kata terus digunakan dalam pengertian itu sampai pertengahan abad ke-20. Dari akhir abad ke-19 dan seterusnya. Namun, kata mulai mengambil makna yang lebih akrab, menggambarkan sebuah mesin yang melakukan perhitungan. Sejarah komputer modern dimulai dengan dua teknologi yang terpisah – perhitungan otomatis dan permrograman– tapi tidak ada satu perangkat yang dapat diidentifikasi sebagai komputer yang paling awal, sebagian karena penerapan yang tidak konsisten istilah tersebut. Contoh awal perangkat penghitung mekanis termasuk sempoa, slide aturan dan agrueable astrolabe dan mekanisme antikythera (yang berasal dari sekitar 150-100 SM). Pahlawan Iskandariyah (sekitar 10-70 AD) membangun sebuah teater mekanis yang digelar sebuah drama yang berlangsung 10 menit dan dioperasikan oleh sebuah sistem yang kompleks tali dan drum yang mungkin dianggap sebagai sarana untuk memutuskan bagian mana dari mekanisme yang dilakukan tindakan dan kapan.

Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Hal ini ialah apa yang disebut dengan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.

Secara umum iIlmu komputasi adalah bidang ilmu yang mempunyai perhatian pada penyusunan model matematika dan teknik penyelesaian numerik serta penggunaan komputer untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah ilmu (sains). Dalam penggunaan praktis, biasanya berupa penerapan simulasi komputer atau berbagai bentuk komputasi lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai bidang keilmuan, tetapi dalam perkembangannya digunakan juga untuk menemukan prinsip-prinsip baru yang mendasar dalam ilmu.

Bidang ini berbeda dengan ilmu komputer (computer science), yang mengkaji komputasi, komputer dan pemrosesan informasi. Bidang ini juga berbeda dengan teori dan percobaan sebagai bentuk tradisional dari ilmu dan kerja keilmuan. Dalam ilmu alam, pendekatan ilmu komputasi dapat memberikan berbagai pemahaman baru, melalui penerapan model-model matematika dalam program komputer berdasarkan landasan teori yang telah berkembang, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam ilmu tersebut.

Konsep dasar arsitektur komputer modern adalah konsep sebuah sistem yang menerima intruksi-intruksi dan menyimpannya dalam sebuah memory.

Konsep ini pertama kali digagasi oleh John Von Neumann. Beliau di lahirkan di Budapest, ibukota Hungaria pada 28 Desember 1903 dengan nama Neumann Janos. Karya – karya yang dihasilkan adalah karya dalam bidang matematika, teori kuantum, game theory, fisika nuklir, dan ilmu komputer. Beliau juga merupakan salah seorang ilmuwan yang sangat berpengaruh dalam pembuatan bom atom di Los Alamos pada Perang Dunia II lalu. Kepiawaian John Von Neumann teletak pada bidang teori game yang melahirkan konsep automata, teknologi bom atom dan komputasi modern yang kemudian melahirkan komputer.

Pengertian :

Komputasi sebetulnya bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma. Komputasi merupakan suatu sub-bidang dari ilmu komputer dan matematika. Selama ribuan tahun, perhitungan dan komputasi umumnya dilakukan dengan menggunakan pena dan kertas, atau kapur dan batu tulis, atau dikerjakan secara mental, kadang-kadang dengan bantuan suatu tabel. Namun sekarang, kebanyakan komputasi telah dilakukan dengan menggunakan komputer.

Komputasi yang menggunakan komputer inilah yang disebut dengan Komputasi Modern.

Komputasi modern menghitung dan mencari solusi dari masalah yang ada, yang menjadi perhitungan dari komputasi modern adalah :

  1. Akurasi (bit, Floating poin)
  2. Kecepatan (Dalam satuan Hz)
  3. Problem volume besar (Down sizing atau paralel)
  4. Modeling (NN dan GA)
  5. Kompleksitas (Menggunakan teori Big O)

Semenjak J. Presper Eckert dan John Mauchly membuat computer digital pertama kali pada tahun 1946 (setahun setelah kemerdekaan RI) kini kebeberadaan computer semakin berkembang dan semakin di butuhkan di berbagai kegiatan. Dari ukuran bentuk computer yang pada awalnya berukuran besar hingga kini sudah dapat dijinjing dan dibawa kemana-mana.
Bila kita mencari sesuatu di situs pencari untuk keyword “computer modern” maka kita akan banyak disajikan dengan berbagai macam link tentang design arsitektur computer modern. Namun disini kita akan membahas tentang computer modern itu dilihat dari berbagai macam aspek. Contohnya pada green computing , utility computing dan cloud computing.

Green Computing.

Green computing (komputasi hijau atau hijau IT) mengacu mengacu pada lingkungan komputasi yang berkelanjutan . Ini adalah “studi dan praktek merancang, membuat, menggunakan, dan membuang komputer, server, dan subsistem yang terkait-seperti monitor, printer, perangkat penyimpanan, jaringan dan komunikasi dan sistem-efisien dan efektif dengan minimal atau tidak berdampak terhadap Hijau lingkungan TI. juga berusaha untuk mencapai kelayakan ekonomi dan meningkatkan performa sistem dan menggunakan, sementara patuh dengan tanggung jawab sosial dan etika. Dengan demikian, hijau TI mencakup dimensi kelestarian lingkungan, ekonomi efisiensi energi, dan biaya total kepemilikan, yang termasuk biaya pembuangan dan daur ulang. Ini adalah studi dan praktek penggunaan sumber daya komputasi secara efisien.
Dengan meningkatnya pengakuan bahwa emisi rumah kaca buatan manusia gas merupakan faktor utama pemanasan global, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya sekarang memiliki agenda baru yang penting: menanggulangi masalah lingkungan hidup dan mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan. Penghijauan produk IT kami, aplikasi, layanan, dan praktik adalah baik suatu ekonomi dan imperatif lingkungan, serta tanggung jawab sosial kita. Oleh karena itu, semakin banyak vendor TI dan pengguna bergerak menuju hijau TI dan dengan demikian membantu dalam membangun masyarakat hijau dan ekonomi.
Tujuan dari komputasi hijau adalah sama dengan kimia hijau, mengurangi penggunaan bahan berbahaya, memaksimalkan efisiensi energi selama hidup produk, dan mempromosikan recyclability atau biodegradabilitas produk mati dan limbah pabrik Green peneliti komputasi melihat isu-isu kunci dan topik-topik yang berkaitan dengan efisiensi energi pada komputasi dan mempromosikan teknologi komputer yang ramah lingkungan dan sistem termasuk penggunaan energi yang efisien dari komputer, desain algoritma dan sistem untuk teknologi komputer ramah lingkungan, dan berbagai topik terkait

Utility Computing Sedangkan Utility computing atau dapat disebut dengan utilitas computer lebih ke sumber daya komputasi itu sendiri. Seperti perhitungan dan penyimpanan, sebagai layanan meteran mirip dengan utilitas publik tradisional (seperti listrik, air, gas alam, atau jaringan telepon). Sistem ini memiliki keuntungan yang rendah atau tidak ada biaya awal untuk mendapatkan perangkat keras, melainkan sumber daya komputasi pada dasarnya sewaan. Pelanggan dengan perhitungan yang sangat besar atau puncak tiba-tiba dalam permintaan juga dapat menghindari penundaan yang akan memperoleh hasil dari fisik dan perakitan sejumlah besar komputer. “Utility komputasi” biasanya membayangkan beberapa bentuk virtualisasi sehingga jumlah penyimpanan atau daya komputasi yang tersedia akan jauh lebih besar dari komputer berbagi waktu tunggal. Beberapa server yang digunakan di ujung “kembali” untuk membuat ini mungkin. Mungkin ini sebuah cluster komputer yang didedikasikan khusus dibangun untuk tujuan yang disewakan, atau bahkan sebuah superkomputer yang kurang dimanfaatkan.

Teknik menjalankan perhitungan tunggal pada beberapa komputer dikenal sebagai komputasi terdistribusi. Cloud Computing Cloud computing (computasi awan) merupakan komputasi yang berbasis jaringan computer lebih khususnya pada jaringan internet. Dimana berbagi sumber daya, perangkat lunak dan informasi yang diberikan kepada komputer dan perangkat lain on-demand, seperti utilitas public. Ini adalah perubahan paradigma setelah beralih dari mainframe ke client-server yang mendahuluinya dalam era 80-an awal. Rincian diabstraksikan dari pengguna yang tidak lagi memiliki kebutuhan, keahlian, atau kendali atas infrastruktur teknologi “di awan” yang mendukung mereka. [1] Awan komputasi menggambarkan suplemen baru, konsumsi dan model pengiriman layanan TI berdasarkan Internet, dan biasanya melibatkan penyediaan secara dinamis terukur dan sumber daya sering virtual sebagai layanan melalui Internet.Ini adalah hasil dan akibat dari akses-kemudahan-ke situs remote komputasi yang disediakan oleh Internet.

Istilah awan digunakan sebagai metafora untuk internet, berdasarkan gambar awan digunakan di masa lalu untuk mewakili jaringan telepon, dan kemudian untuk menggambarkan diagram jaringan Internet di komputer sebagai abstraksi infrastruktur dasar yang diwakilinya. penyedia Khas komputasi awan memberikan online umum aplikasi bisnis yang diakses dari layanan Web lain atau perangkat lunak seperti browser web, sedangkan perangkat lunak dan data disimpan di server.

Definisi teknis adalah “suatu kemampuan komputasi yang menyediakan abstraksi antara sumber daya komputasi dan arsitektur dasar teknis (misalnya, server, penyimpanan, jaringan), memungkinkan nyaman, pada akses jaringan-permintaan ke kolam renang bersama sumber daya komputasi yang dapat dikonfigurasi cepat ditetapkan dan dirilis dengan manajemen usaha yang minimal atau interaksi operator selular. Definisi ini menyatakan bahwa awan memiliki lima karakteristik penting: on-demand self-service, akses jaringan yang luas, sumber daya penyatuan, elastisitas cepat, dan diukur layanan.

KOMPUTASI modern sekarang bergerak dengan sangat cepat dan memasuki sebuah paradigma baru dalam kehidupan cultural masyarakat Indonesia. Kemajuan teknologi komputer dan internet dapat dijadikan parameter kemajuan teknologi dewasa ini. Memang dengan teknologi informasi telah menciptakan produk-produk baru yang mempermudah dan mempercepat hubungan antar manusia.

Pada zaman sekarang penggunaan komputer sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Komputer yang dimaksud disini tidak hanya PC ataupun komputer notebook tapi juga phone cell, smartphone, digital organizer atau PDA (Pocket Digital Assistant).

Seperti yang diketahui era komputasi merupakan masa penerapan teknologi komputer dalam peralatan – peralatan yang biasa digunakan manusia, seperti peralatan sehari – hari baik itu radio, televisi, pendingin, alat – alat rumah atau mobil. Sebagian alat itu mungkin tidak menampakkan wujud fisik dari komputer, namun tekhnologi komputasi menyelinap di dalamnya.

Walau sebagian besar masyarakat umum belum menyadarinya namun pada dasarnya saat ini kita telah berada di era ketiga dari revolusi komputer, atau disebut juga dengan era ubiquitous computing atau era komputasi.. Era di mana komputer dapat ditemukan di mana saja, di telepon seluler, toaster, mesin cuci, mesin game, bahkan pada kartu pintar (smart card).

Bila pada era pertama dari revolusi komputer ditandai dengan komputer mainframe yang berukuran raksasa dan digunakan bersama-sama oleh banyak orang (one computer many people), era kedua ditandai dengan eksistensi dan perkembangan dari personal computer (one computer one person), maka pada era ketiga ini seseorang dalam kehidupannya sehari-hari dapat berinteraksi dengan banyak komputer (one person many computers).

One person many computers yang dimaksud disini adalah interaksi manusia dengan berbagai teknologi yang digunakan untuk memperlancar kegiatannya yang telah disisipkan system computer pada masing –masing teknologi tersebut.

Seiring dengan kemajuan teknologi, ruang dan waktu sebagai dimensi eksistensial juga berubah secara kuantitatif maupun kualitatif, terutama oleh faktor kekuatan (power) dan kecepatan (speed); kedua faktor ini makin meningkat pengaruhnya seiring dengan berlanjutnya pemutakhiran dan pencanggihan teknologi. Pengaruh faktor kekuatan dan kecepatan itu terutama mencuat dalam perkembangan teknologi transportasi serta komunikasi dan informasi.

Teknolgi merupakan tuntutan masa depan yang tidak mungkin dapat ditolak kehadirannya,oleh karena itu diperlukan pilihan-pilihan yang cerdas dan tepat agar dapat memperdayakan dan memanfaatkan teknologi tersebut. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang tekhnologi masyarakat, sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia.

Aktivitas kita memanfaatkan kemajuan teknologi, terutama menghasilkan kondisi baru berupa kebebasan (freedom) untuk memilih, terbentangnya kendali/kekuasaan (control/power), dan terjadinya penurunan biaya (decreased cost), yang tadinya sangat tidak mungkin menjadi mungkin bagi setiap orang yang menggunakannya.

Don Tappscott (1996) dalam buku yang sangat laris dengan judul Digital economy: Promise and Peril in the Age of Networked Intelligence menggambarkan bagaimana dampak teknologi komputasi pada kehidupan manusia. Aplikasi teknologi kurang sempurna tanpa dukungan mesin pintar yang berkemampuan analitik.

Penggabungan ke dua konsep ini baru menghadirkan tekhnologi - tekhnologi tinggi yang cerdas. Pengelolaan yang termanagemen baik akan membuat tekhnologi ini; berkemampuan dan punya efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Pada penerapannya yang termanagemen baik itu memungkinkan tekhnologi itu meningkatkan efektifitas dan efisiensi.

Kehadiran teknologi komputasi yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada kompetensi manusia. Kini kehidupan manusia semakin tergantung pada komputer. Hal-hal berikut menggambarkan konsep kepintaran komputasi yang didukung dengan aplikasi tekhnologi.

1. Produk yang digerakkan system computer

Di masa depan produk - produk kebutuhan hidup manusia sehari-hari akan menjadi produk yang cerdas (smart product). Produk yang cerdas adalah produk yang telah memiliki komponen intelegensia manusia. Produk yang demikian bisa membantu manusia untuk melakukan hal terbaik bagi kehidupannya.

Berikut ini merupakan contoh produk cerdas (smart product) :

a. Mobil yang cerdas (Smart Car). Mobil masa depan tidak bisa dihidupkan bila supirnya mabuk. Bau alcohol yang keluar masuk dari mulut pengemudi akan menutup system kerja mesin mobil. Kalau mobil rusak,system komputer akan memberitahu bagaian yang rusak. Layar monitor dalam mobil memberitahu daerah yang macet lalu lintasnya

b. Kartu yang cerdas (Smart Card). Berbagai kartu yang ada (ATM,SIM,KTP,asuransi kesehatan dll.) akan dihimpun dalam satu kartu saja.Selain itu kartu bisa digunakan untuk berbagai fungsi lain. Misalnya untuk kunci mobil, kunci rumah dan lain-lain

c. Rumah yang cerdas(Smart House)

Rumah bisa diperintah untuk melaksanakan sendiri tugas-tugas seperti menentukan suhu ruangan, menghidupkan mesin air di bak mandi saat pemilik rumah dalam perjalanan menuju rumah, menghidupkan dan mematikan kompor, menutup pintu dan garasi dan lain - lain.

d. Jalan yang cerdas (Smart Road)

Jalan bisa memberitahu pengendara mobil kalau ada kecelakaan di depan. Selain itu bisa mengingatkan bahaya kecelakaan jika jarak antar mobil yang di depan dan di belakang terlalu dekat

2. Perancangan produk dikelola oleh computer

Sistem komputer yang sudah menjadi net-worked intelligence akan memudahkan kehidupan konsumen. Melalui internet pembeli dapat menghubungi berbagai perusahaan yang menawarkan produk. Dimasa depan produk yang akan dibeli dirancang sendiri oleh konsumen. Pembeli rumah bisa merancang sendiri bentuk rumahnya, jumlah kamar, susunan kamar serta asesoris yang diperlukannya.

Pembeli sepeda dapat merancang sendiri bentuk sepeda yang diinginkannya, berdasarkan pilihan komponen yang tersedia dalam komputer. Komputer yang dimiliki oleh perusahan pembuat produk telah memasukkan komponen produk ke dalam komponen yang dipilih. Berdasarkan pilihan komponen yang tersedia rancangan produk dapat dibentuk sendiri oleh pembelinya.

3. Proses kerja yang digerakkan oleh computer

Tersedianya fasilitas internet dan intranet memungkinkan orang bekerja dari mana saja. Orang bisa berhubungan dengan kantornya dari rumah dari pesawat dan dari kamar hotel. Pekerjaan bisa dilakukan dari jarak jauh. Kantor bersifat maya (virtual office). Lembaga keuangan seperti bank bisa meminimalisasi untuk efisiensi karyawan, karena transaksi bisa dilayani secara elektronik.

Kondisi yang demikian ini menyebabkan jumlah ruangan kerja yang dibutuhkan semakin menciut dan penghematan biaya kantorpun dapat dilakukan.Berbelanja juga dapat dilakukan melalui internet. Barang dapat dikirim langsung ke pembeli oleh produsen. Berbelanja sautu produk juga dapat dilakukan dari rumah melalui internet. Barang dapat dikirim langsung ke pembeli oleh produsen.

Penengah (mediator) antara produsen dan konsumen makin tidak diperlukan, karena konsumen dapat langsung berhubungan dengan produsen. Biro perjalanan semakin tersaingi oleh internet, karena orang dapat memesan langsung tiket pesawat, tiket kapal laut, tiket kereta api, atau tiket bis pada perusahaan transportasi. Pembayaran cukup dibayar dengan kartu kredit, dan tiket bisa diambil dibandar udara.

4. Komputer menjadi sarana komunikasi efektif

Kehadiran bisnis internet telah merubah pola komunikasi. Dokumen dapat dikirim pada banyak orang diseluruh dunia tanpa mengenal batas, waktu dan tempat.Pengehematan yang luar biasa dari segi waktu, biaya dan tenaga.

5. Komputer sebagai pusat informasi

Tersedianya website yang bisa diakses melalui internet telah membuat komputer sebagai suatu pusat informasi. Kini pengguna komputer dapat menambah pengetahuannya dalam berbagai bidang disiplin ilmu dengan mudah di beberapa perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri sudah banyak dosen yang menyimpan catatan kuliah, artikel jurnal dan bahan bacaan lainnya di dalam home page pribadi mereka. Sehingga mahasiswa dapat dengan leluasa membuka homepage tersebut dan membaca serta mencetak artikel untuk keperluan studi mereka.

Di samping berdampak struktural pada perikehidupan manusia, teknologi juga membangkitkan proses kultural dalam masyarakat yang diterpanya. Inilah gejala yang oleh N. Postman disebut technopoly, yang olehnya digambarkan sebagai berikut: "Technopoly is a state of culture. It is also a state of mind. It consist in the deification of technology, which means that the culture seeks its authorization in technology, finds its satisfactions in technology, and takes its orders from technology”. Maka yang menjadi masalah ialah sejauh mana suatu masyarakat siap memasuki zaman yang ditandai oleh supremasi teknologi sebagai daya pembangkit budaya baru tanpa merapuhkan ketahanan budayanya sendiri.

Dengan demikian halnya, maka tidak keliru pula untuk menyatakan bahwa dominasi teknologi akan berlanjut dengan berseminya budaya baru yang melahirkan berbagai nilai baru pula yang cenderung menjadi acuan perilaku manusia modern dalam berbagai pola interaksi dengan sesamanya.***

Daftar pustaka :

http://reality-marble.ucoz.com/blog/menu_perubahan_baru_era_komputasi_tanpa_batas_dalam_kehidupan_cultural_masyarakat/2010-06-07-6

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/komputasi-modern-28/

http://en.wikipedia.org/wiki/Computation